.jpg) |
| Sumber foto : Maximumyield.com |
Salah satu cara untuk menanam buah melon yang bisa dipraktekkan adalah secara hidroponik. Cara budidaya melon hidroponik ini bisa dilakukan dengan cara memperhatikan proses pembibitannya, persemaian, pemeliharaan, sampai tanaman tersebut siap untuk dipanen. Secara keseluruhan, proses budidaya dengan metode hidroponik ini tidak terlalu sulit.
Sebagaimana yang diketahui bahwa tanaman melon sendiri masuk kategori tanaman musiman yang termasuk pada tanaman merambat. Banyak kemudian yang memilih metode hidroponik karena caranya yang sederhana, mudah, dan tidak membutuhkan lahan yang luas. Lalu, seperti apa cara budidaya melon hidroponik itu? Inilah ulasan lengkapnya dari Web.agroloka.com.
Baca Juga : 6 Cara Menanam Semangka Untuk Pemula Agar Hasilnya Melimpah
Cara Budidaya Melon Hidroponik
Berikut ini adalah langkah budidaya melon secara hidroponik:
1. Proses Penyemaian
.jpg) |
| Sumber foto : Pitaland.com |
Sebelum penanaman secara langsung dilakukan terhadap media hidroponik, maka disemai dulu bibit melon yang ditanam. Anda bisa gunakan cara menyemai yang bermacam-macam tergantung pada media semaian yang digunakan seperti tisu basah, sekam bakar, cocopeat, dan rockwool. Berikut ini langkah-langkah penyemaian bibit melon yang bisa Anda lakukan:
- Pertama, siapkan dulu benih melon yang disemai lalu masukkan ke dalam air hangat. Jika benihnya bagus pasti akan tenggelam ke bagian dasar wadah dan bibitnya yang tidak bagus terapung di permukaan air.
- Apabila benih melonnya sudah pecah dan berkecambah, maka letakkanlah di bawah sinar matahari. Jemur selama 3-5 jam.
- Setelah itu, taburkan benih melon yang sudah dijemur tadi di lahan semai yang telah digemburkan lalu tunggu sampai tanaman menghasilkan daun.
2. Memindahkan Benih ke Media Tanam
Jika telah muncul 4-5 helai daun, sobat Web.agroloka.com bisa mulai untuk memindahkan bibit melon yang sudah Anda semaikan ke dalam media hidroponik yang sudah disediakan dan berikan nutrisi seperti pupuk yang sudah diencerkan. Apabila Anda ingin pertumbuhan si melon lebih cepat, bisa gunakan media tanam hidroponik sistem NFT atau Nutrient Film Technique dengan sistem seloka.
Baca Juga : 6 Tips Cara Menanam Timun Agar Subur dan Berbuah Lebat
3. Pindahkan dengan Sistem Dutch Bucket
.jpg) |
| Sumber foto : Farmee.id |
Saat tanaman sudah memasuki usia remaja, pindahkan lokasinya ke media hidroponik sistem dutch bucket. Tidak lupa untuk menyiapkan tiang dan lanjarannya juga untuk media perambatan serta ikatlah tanaman melon di lanjaran tersebut. Sebab pertumbuhannya akan terjadi terus menerus setiap hari. Fungsinya tak lain untuk menopang tanaman melon supaya terlihat rapi dan tidak akan bertabrakan.
Pada umumnya bunga jantan melon terletak di batang. Bunga betinanya terletak di bagian tunas yang tumbuh yaitu antara daun dan batang utama. Selanjutnya lakukan pemotongan di beberapa bagian tunas. Pada umumnya tunas yang dipertahankan itu adalah tunas ke 7 dan ke 9 yang muncul antara daun ke 11 hingga ke 14. Untuk yang tidak memakai sistem greenhouse, tidak harus mengawinkan bunga betina dan jantan sebab proses perkawinannya langsung oleh lebah.
Baca Juga : Jual Bibit Tanaman Alpukat Aligator
4. Pemangkasan Tunas dan Panen
.png) |
| Sumber foto : Freepik.com |
Nantinya semua tunas dibawah 8 dan diatas 9 mulai dipangkas. Meskipun pemotongannya telah dilakukan rutin, pastinya tunas tersebut tetap muncul. Sebab itulah Anda harus mengecek tanaman melon setiap hari. Ketika buah melon telah tumbuh hingga sebesar telur, pangkaslah daun yang tumbuh di tunas dan sisi akan cukup 2 helai saja.
Lalu lakukanlah toping ketika sudah berubah dan sisa daun yang Anda pertahankan hanyalah 30 helai saja. Ketika tanaman melon telah terjaring dan berusia kurang lebih 2 bulan atau 50 hari, maka melon yang pertumbuhannya bagus telah siap untuk dipanen.
Jadi itulah beberapa cara budidaya melon hidroponik dari Web.agroloka.com yang bisa membuahkan hasil panen berlimpah nantinya. Pastikan agar Anda lakukan setiap langkah sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
